+Call 08124977744 | kenasih1@gmail.com | Kota Padang – Sumatera Barat
Kenasih[dot]com merupakan webblog yang memberikan referensi wisata dan perjalanan umum di Sumatera Barat. Dengan perkembangan teknologi saat ini dan meningkatnya eksplorasi budaya serta alam Indonesia,
Rute Tour De Singkarak yang merupakan event balap sepeda terbesar di Indonesia saat ini kembali digelar hampir di seluruh Kabupaten dan Kota dalam provinsi Sumatera Barat. Kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai yang mana seperti kita tahu Kabupaten ini adalah satu-satunya Kabupaten yang berjarak jauh dan terpisah dari Kabupaten/Kota lainnya.
Update: Berikut tayangan video stage terakhir digelarnya Tour De Singkarak 2017. Courtesy by youtube :
https://www.youtube.com/watch?v=AMjvpze_rJk
Sebagai ajang internasional balap sepeda yang meng-eksplorasi indahnya pesona alam Sumatera Barat dan kearifan lokal Minangkabau. Balap sepeda ini menyajikan tantangan serta pengalaman tak terlupakan di sepanjang rute dan etape bagi para pembalap dari berbagai belahan dunia. TDS 2017 dimulai tanggal 18 s/d 26 November, tepat pada hari Sabtu. Kejuaraan balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional / UCI (Union Cycliste Internationale ), yang pada musim ke 9 ini diikuti oleh 20 Team dari 36 negara yang terbagi menjadi 14 Team International dan 6 Team Lokal.
Etape 1, 18 November 2017, Batusangkar – Padang (jarak tempuh 109,3KM). Sebagai Grand Start kali ini terpilih dari Kota Budaya Batusangkar dengan Istana Basa Pagaruyung-nya, pembalap akan ditantang dengan rute yang rata-rata menurun dengan nuansa adat budaya serta kearifan lokal disepanjang balapan. Dikenal dengan sejarah asal mulanya kerajaan Minangkabau, Batusangkar juga merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit pada jaman dulu. Istano Basa Pagaruyung – Pasar Batusangkar, Simpurut – Koto Panjang – Tiga Batur – Sungai Tarab – Sijangek – Pasar Batusangkar – Lima Kaum – Pariangan – Kubu Karambia -Padang Panjang – Lembah Anai – Sicincin – Padang.
Painan – Sawahlunto (jarak tempuh 155,9KM). Hari kedua dengan suasana bahari yang berada di sebelah Selatan Provinsi Sumatera Barat, Pesisir Selatan merupakan daerah dengan garis pantai yang indah mempesona disertai budaya Minangkabau yang berbeda karena daerah ini bukanlah termasuk kota budaya, namun ini adalah salah satu turunan kerajaan Minangkabau pada jaman dulu disebut juga sebagai Luhak Rantau. Rute Tour de Singkarak terpanjang dari 9 stage diakhiri dengan House Finish di taman Segitiga kota tua Sawahlunto, terkenal juga dengan Kota Wisata Tambang, yang mana Lokomotif pertama di Indonesia ada disini, Mak Itam.
Etape 3, 20 November 2017, Muaro Sijunjung – Dharmasraya (jarak tempuh 161,3KM). Hari Minggu pembalap akan melanjutkan etape race nya di salah satu Kabupaten yang terletak jauh dari pantai, dengan pemandangan hutan yang hijau dan perkebunan penduduk, serta jalan menuju keluar dari provinsi Sumatera Barat yaitu Jambi. Start di Gedung Pertemuan Pancasila, dan Finish di Gelanggang Olahraga Dharmasraya.
Etape 4, 21 November 2017, Danau Singkarak – Payakumbuh (jarak tempuh 106,4KM). Sebagai branding dari balap sepeda Internasional ini, Danau Singkarak terpilih jadi Stage 4 pelaksanaan Tour De Singkarak (TDS) yang ke 9 pada tahun 2017. Nagari Saniang Baka, Nagari Muaro Pingai, Pasar Junjung Sirih Paninggahan, Malalo, Batipuh Selatan, Kubu Rayo Kaum Batu Sangkar, Batu Sangkar menuju Baso dan terus finish di Kota Payakumbuh.
Untuk detail stage 4 yang masuk kota Payakumbuh adalah Piladang – kantor Walikota – Balai Panjang -Limbukan ( jalan ke Lapangan Singa Harau) – Polres Payakumbuh – Tiakar Payaobasung – Ruang Terbuka Hijau (RTH) – Tanjung Pati – Koto Nan Gadang – Simpang Benteng – Gadang – Labuh Basilang – Pasar Ibuh – Koto Nan IV dan finish di ngalau, komplek Medan nan Bapaneh kota Payakumbuh.
Kota Solok – Solok Selatan (jarak tempuh 153,2KM). Start di terminal Bareh Kota Solok. Balap sepeda Stage 5 berlanjut ke Kota Solok dan keluar menuju Cupak dengan pemandangan gugusan Bukit Barisan. Disertai Gunung Talang yang merupakan salah satu sumber air besih untuk Solok dan Kota Padang. Bahkan disini juga sudah berdiri salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang air mineral kemasan. Stage 5 ini melewati kebun teh di sepanjang kaki Gunung Talang sebelum pembalap dibuai dengan pesona pemandangan Danau Kembar. Populer juga dikenal dengan Danau Diatas dan Danau Dibawah. Muaro Labuh yang berada di Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari Kabupatem Solok dahulunya. Balap sepeda TDS 2017 juga melewati rute ini yang jika sesuai jadwal akan sampai sebelum siang dan finish di Kantor Bupati Solok Selatan, Padang Aro.
Etape 6, 23 November 2017, Kota Pariaman – Pasaman Barat (jarak tempuh 152,3KM). Stage 6 kembali ke daerah pantai yaitu Pantai Gandoriah di Kota Pariaman yang dikenal juga dengan Kota Tabuik. Berpacu di sepanjang kawasan pantai Pariaman menuju ke Utara. Perkiraan finish di waktu siang bertempat di Kantor Bupati Pasaman Barat, Simpang Empat.
Etape 7, 24 November 2017, 50 Kota – Padang Panjang (jarak tempuh 112KM). Kembali ke daerah Payakumbuh, di stage 7 ini akan lebih menantang karena dengan rute dijadwalkan pembalap akan menuju Kelok Sembilan. Jembatan fly over yang disebut sebagai Mega Proyek dengan design menakjubkan karya anak negeri. Jembatan ini berada kawasan hutan lindung Air Putih. Setelah itu akan melanjutkan ke Sungai Puar dan memasuki Kota Padang Panjang untuk finish di pusat kota.
Etape 8, 25 November 2017, Padang Pariaman – Agam (jarak tempuh 135,2KM). Air terjun Lembah Anai akan jadi pilihan start pada stage 8 TDS 2017 kali ini. Rute Tour de Singkarak dilanjutkan dengan jalan yang menanjak ke Malalak. Danau Maninjau yang kaya akan keindahan alamnya, event internasional kali ini juga tidak terlepas dari Kelok 44 yang mempunyai tantangan tersendiri bagi para pembalap. Agam memilih finish di Ambun Tanai yang juga termasuk ke daerah wisata Ambun Pagi.
Pasaman – Bukittinggi (jarak tempuh 117,2KM). Ada yang berbeda di rute Tour De Singkarak kali ini, yaitu finish yang pada sebelumnya diselenggarakan di Kota Padang sebagai ibukota provinsi. Namun kali ini akan memilih kota dengan julukan The Dreamland of Sumatra, Bukittinggi. Yang sangat populer dengan Big Ben Jam Gadang.
Dampak Positif dan Domino Effect TDS sangat terasa realisasinya dalam industri pariwisata Sumatera Barat. Serangkaian event tradisional pun diangkat menjadi tontonan menarik perhelatan balap sepeda ini. Bukan hanya event lokal namun ada juga Festival tingkat dunia seperti Festival Musik Etnik Internasional di Sawahlunto. Tidak salah lagi efek domino ekonomi masyarakat juga sangat terasa nyata dampaknya.
Tour De Singkarak sendiri juga sangat erat hubungan dengan kemajuan pariwisata Indonesia, Sumatera Barat khususnya. Selain itu TDS sendiri menjadi sarana efektif mem-promosikan budaya dan sumber alam Ranah Minang. Peningkatan laju pembangunan infrastruktur juga meningkat pesat semenjak Tour De Singkarak digelar pertama kali pada tahun 2009.
Event TDS yang berjenis Sport Tourism seperti ini mempunyai dampak langsung terhadap ekonomi publik serta menghasilkan media value yang sangat tinggi. Sudah banyak bermunculan destinasi wisata baru yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Mari berolahraga sehat sambil berwisata cerdas di alam Minangkabau.