+Call 08124977744 | kenasih1@gmail.com | Kota Padang – Sumatera Barat
Kenasih[dot]com merupakan webblog yang memberikan referensi wisata dan perjalanan umum di Sumatera Barat. Dengan perkembangan teknologi saat ini dan meningkatnya eksplorasi budaya serta alam Indonesia,
Danau Singkarak adalah danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini terletak di dua kabupaten, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Luas danau 107,8 KM persegi dengan kedalaman 268 meter ini merupakan danau tektonik yang diakibatkan oleh Sesar Sumatera. Aktifitas pergerakan Sesar Sumatera ini membuat cekungan di daerah Singkarak dan Solok. Cekungan ini pada akhirnya membendung material vulkanik dari gunung api yang berada di sekitarnya. Gunung api yang aktif di daerah ini yaitu Gunung Talang dan Gunung Marapi.
Danau Singkarak memiliki air yang jernih, anda akan sering melihat sampan milik nelayan yang bertebaran di permukaan Danau Singkarak untuk mencari ikan. Banyaknya pepohonan disekitar danau menjadikan pemandangan hijau yang sangat menyegarkan mata. Tidak hanya sekedar menikmati pesona Danau Singkarak ini. Anda bisa juga berenang, naik sampan/perahu berkeliling danau, memancing di tepi danau atau bisa ikut nelayan menangkap ikan. Tentu jangan sampai lupa membawa kamera anda untuk mengabadikan keindahan tempat wisata ini. Danau luas dengan background Bukit Barisan ini tidak memiliki pulau seperti Samosir di Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan terjadinya ombak kecil di pinggir danau.
Danau dengan panjang 20 KM dan lebar 6,5 KM ini mempunyai endemik ikan bilih, dimana hanya di danau Singkarak inilah dapat dijumpai. Selain itu, terdapat juga 18 jenis ikan lainnya yang hidup di habitat danau. Ikan bilih dalam nama latinnya disebut Mystacoleucus Padangensis. Sudah banyak yang mencoba untuk membudidayakan ikan bilih ini, namun belum ada yang berhasil, selalu saja punah jika berada di luar Danau Singkarak.
Bila anda berkunjung ke Danau Singkarak, pasti kurang lengkap jika anda tidak mencicipi kuliner istimewa yang satu ini. Rasa yang lezat dan gurih serta memiliki nilai kandungan gizi yang tinggi membuat ikan bilih juga menjadi menu special di rumah makan Padang. Bahkan restoran Padang yang berada di kota besar seperti Jakarta juga menjadikan ikan bilih menjadi menu andalan mereka. Bermacam macam jenis olahan makanan dari Ikan Bilih ini antara lain Ikan Bilih goreng, bahan pembuat peyek, bilih lado mudo, pangek simawang dan bisa juga jadi olahan kerupuk. Apabila anda melewati pinggiran Danau Singkarak, maka akan banyak ditemui beberapa gerai dan warung penjual ikan bilih ini.
Harga ikan bilih Danau Singkarak ini dijual memang sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan ikan pada umumnya. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 80.000 sampai Rp 90.000 per kg nya. Hal ini dikarenakan selain tidak ada tarif dasar untuk ikan endemik ini, juga dikarenakan ikan bilih merupakan jenis ikan seasoning, dimana tergantung pada baik atau buruknya cuaca di sekitar Danau Singkarak.
Danau Singkarak menjadi lebih istimewa dengan dinobatkannya nama Singkarak sebagai branding dari event balap sepeda internasional, Tour De Singkarak. Pertama kali diadakan event ini pada bulan April tahun 2009 dengan 7 etape di Sumatera Barat. Sebagai event olahraga yang diakui internasional dan termasuk dalam 10 besar penonton terbanyak didunia, Tour de Singkarak bukanlah sekedar ajang balap sepeda, namun lebih kepada pengenalan keanekaragaman budaya serta keindahan alam Sumatera Barat.
Di sepanjang rute balapan peserta akan disuguhi pemandangan eksotis alam Minangkabau dengan kearifan lokal yang beragam. Mulai dari Bukit Barisan yang terbentang dari Selatan sampai Utara provinsi Sumatera Barat, garis pantai yang memukau di bagian Barat, sampai pada penduduk yang ramah dan santun mengiringi setiap etape. Event Tour de Singkarak ini berlangsung tiap tahun setelah Sumbar bangkit dari kejadian gempa pada pertengahan 2009.
Diaharapkan ekplorasi alam di Indonesia khususnya Sumatera Barat akan lebih dikenal dan dilirik oleh dunia luar.