Positive SSL
+Call 08124977744kenasih1@gmail.com | Kota Padang – Sumatera Barat
Kenasih Travel
Share :

Apa itu Gudang Ransum Sawahlunto?

Daftar isi

Gudang Ransum Sawahlunto

Gudang Ransum Sawahlunto atau dalam ejaannya Goedang Ransoem adalah sebuah Museum yang berada Kota Sawahlunto, Sumatera Barat merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah yang wajib dikunjungi.

Lokasi dan Rute Gudang Ransum Sawahlunto

Gudang Ransum Sawahlunto terletak tepanya di Jalan Abdul Rahman Hakim, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah yang wajib dikunjungi. Lokasinya terletak sekitar 94 kilometer dengan waktu tempuh dua setengah jam perjalanan dari Kota Padang. Atau jika dari Bandar Udara Internasional Minangkabau jaraknya adalah sekitar 110 KM, dengan setimasi waktu perjalanan selama 3 jam.

Perkembangan Gudang ransum Sawahlunto

Gedung Museum Gudang Ransum dulunya merupakan kompleks bangunan bekas dapur umum para pekerja tambang batu bara dan pasien RSU Sawahlunto yang berjumlah ribuan. Gedung ini dibangun pada 1918 pada masa penjajahan Belanda dan dilengkapi dengan dua buah gudang besar dan steam generator (tungku pembakaran) untuk memasak lebih dari 65 pikul nasi atau setara 3.900 kg beras setiap hari bagi para pekerja tambang batu bara.

Pada akhir tahun 2005, pemerintah Kota Sawahlunto mengonservasi dan menata kawasan ini menjadi sebuah museum. Museum ini resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, pada tanggal 17 Desember 2005. Museum ini mempunyai koleksi sekitar 150 benda serta lebih dari 250 foto lama yang dipajang. Benda tersebut termasuk kuali, rangsang, dan beragam peralatan dapur umum berukuran lebih besar disbanding peralatan yang kita temui pada saat ini. Selain itu, terdapat juga foto-foto pekerja paksa yang kakinya dirantai, disebut Orang Rantai, pakaian mandor, pakaian pekerja dan koki. Kemudian ada juga foto yang menggambarkan perlengkapan tambang batubara, mulai yang tradisional ketika itu hingga yang modern, serta juga diperlihatkan foto contoh batu bara.

Denah Gudang Ransum Sawahlunto

Gudang Ransum Sawahlunto

Pada bagian kanan depan dari Museum terdapat ruang audio visual yang berpendingin dan dilengkapi tempat duduk yang nyaman, dimana pengunjung bisa melihat video dokumentasi sejarah pertambangan batubara di daerah Sawahlunto. Selain itu, terdapat juga gedung mesin uap (power stoom), yang berada di bagian belakang gedung utama Museum Gudang Ransum Sawahlunto. Kemudian terdapat juga gudang persediaan bahan mentah, tungku pembakaran, pabrik es batangan, penggilingan padi, dan rumah pemotongan hewan yang letaknya agak terpisah. Musholla sebagai tempat ibadah juga tersedia di bagian belakang power stoom.

Batu-batu nisan orang rantai atau para pekerja tambang diletakkan beberapa di dalam Gedung utama. Dan yang lainnya ditempatkan di bagian belakang bangunan Museum Gudang Ransum. Batu nisan ini tidak diberi nama, namun hanya diberi nomor, sesuai dengan nomor tahanan Belanda pada waktu itu.

Harga tiket masuk Gudang Ransum Sawahlunto

Tiket masuk museum ini dibandrol seharga 4 ribu Rupiah untuk dewasa dan 2 ribu Rupiah untuk anak-anak. Sedangkan untuk waktu kunjungan aktif museum adalah Selasa hingga Jumat pukul 07.30–16.30 WIB dan Sabtu serta Minggu pukul 09.00–16.00 WIB.

Tips untuk berkunjung ke Gudang Ransum Sawahlunto

Berikut ini adalah beberapa tips untuk berkunjung ke Gudang Ransum Sawahlunto:

1. Memperhatikan Waktu Kunjungan

Museum Gudang Ransum buka dari Selasa hingga Jumat pada pukul 07.30 hingga 16.30 WIB dan pada Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Pastikan untuk memperhatikan waktu kunjungan agar dapat memaksimalkan pengalaman wisata anda.

2. Menggunakan Pakaian yang Nyaman

Karena Museum Gudang Ransum memiliki area yang luas dan banyak bangunan yang harus dijelajahi, pastikan anda menggunakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi cuaca saat berkunjung.

3. Membawa Kamera atau Smartphone

Museum Gudang Ransum menawarkan banyak spot foto menarik, jadi pastikan anda membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen berharga selama kunjungan anda.

4. Mendengarkan Informasi dari Audio Visual

Ruang audio visual di museum menawarkan dokumentasi sejarah pertambangan batubara di daerah Sawahlunto. Anda bisa mendengarkan informasi tersebut untuk memperkaya pengetahuan anda tentang sejarah dan budaya lokal.

5. Patuhi aturan dan petunjuk di dalam museum

Ketika berkunjung ke Museum Gudang Ransum Sawahlunto, sangat penting untuk mematuhi aturan dan petunjuk yang ada di dalam museum. Aturan-aturan ini tidak hanya untuk menjaga keamanan dan keselamatan Anda sendiri, tetapi juga untuk melindungi koleksi museum yang bersejarah.

6. Bawa uang tunai yang cukup

Museum Gudang Ransum di Sawahlunto memang memiliki tiket masuk yang cukup terjangkau. Namun, sebagai salah satu tips berkunjung ke museum ini, pastikan Anda membawa uang tunai yang cukup. Harga tiket masuk museum ini adalah Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak.

Dalam hal ini, penting bagi Anda untuk mempersiapkan uang tunai yang cukup agar tidak kesulitan saat membeli tiket masuk. Selain itu, jika Anda ingin membeli oleh-oleh atau suvenir, pastikan Anda juga membawa uang tunai yang cukup. Meskipun ada beberapa toko yang menerima pembayaran dengan kartu, tetapi masih lebih baik jika Anda membawa uang tunai untuk menghindari kesulitan di tengah perjalanan.

7. Membeli Oleh-oleh di Toko Suvenir

Museum Gudang Ransum memiliki toko suvenir yang menawarkan berbagai jenis souvenir unik dan menarik sebagai kenang-kenangan dari kunjungan anda.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan kunjungan anda ke Museum Gudang Ransum akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.

Kesimpulan

Dengan koleksi dan sejarah yang dimilikinya, Museum Gudang Ransum menjadi destinasi wisata bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Jangan lupa untuk mengeksplorasi gedung-gedung dan benda-benda bersejarah di museum Gudang ransum Sawahlunto ini, seperti dapur umum, gudang besar, steam generator, koleksi foto lama, kuali, rangsang, peralatan dapur umum, foto-foto pekerja paksa, dan masih banyak lagi.

Selain itu, di ruang audio visual, Anda bisa menonton video dokumentasi sejarah pertambangan batubara di daerah Sawahlunto. Jangan lewatkan juga untuk melihat bangunan penunjang dapur umum seperti gedung mesin uap dan gudang persediaan bahan mentah. Harga tiket masuk yang terjangkau membuat Museum Gudang Ransum layak untuk dikunjungi.

Tunggu apalagi, mari berwisata dengan menambah edukasi sejarah Indonesia. Anda juga bisa menjadikan Sawahlunto sebagai salah satu destinasi anda dalam Paket Tour Padang bersama kami.

Daftar Pertanyaan (FAQ)

1. Apa yang membuat Museum Gudang Ransum di Sumatera Barat berbeda dari museum lain di Indonesia?

Museum Gudang Ransum di Sumatera Barat memiliki koleksi sejarah pertambangan batu bara yang kaya dan beragam, serta memperlihatkan sejarah dapur umum pada masa penjajahan Belanda.

2. Apa saja yang bisa ditemukan di Museum Gudang Ransum?

Pengunjung bisa menemukan berbagai macam peralatan dapur umum, foto-foto lama, batu bara, dan pakaian khas pekerja tambang batu bara. Pengunjung juga bisa menyaksikan video dokumentasi sejarah pertambangan batu bara di daerah Sawahlunto.

3. Berapa harga tiket masuk untuk masuk ke Museum Gudang Ransum?

Harga tiket masuk untuk dewasa adalah Rp 4.000 dan untuk anak-anak adalah Rp 2.000.

4. Apa saja jam aktif kunjungan ke Museum Gudang Ransum?

Museum Gudang Ransum buka setiap Selasa hingga Jumat dari pukul 07.30 hingga 16.30 WIB, dan Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

5. Di mana letak Museum Gudang Ransum dan berapa jaraknya dari Kota Padang?

Museum Gudang Ransum terletak di Jalan Abdul Rahman Hakim, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 94 kilometer atau dua jam perjalanan dari Kota Padang.

6. Apa saja bangunan-bangunan yang bisa ditemukan di Museum Gudang Ransum?

Selain gedung utama yang menjadi museum, di kompleks Museum Gudang Ransum juga terdapat gudang persediaan bahan mentah, tungku pembakaran, pabrik es batangan, penggilingan padi, dan rumah pemotongan hewan.

7. Siapa yang meresmikan Museum Gudang Ransum?

Museum Gudang Ransum diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla pada tanggal 17 Desember 2005.

8. Apa yang menarik dari Orang Rantai yang ditampilkan di Museum Gudang Ransum?

Orang Rantai adalah foto-foto pekerja paksa yang kakinya dirantai, yang menunjukkan sejarah kelam pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

9. Apakah ada fasilitas audio visual di Museum Gudang Ransum?

Iya, di sayap kanan depan terdapat ruang audio visual yang berpendingin dan dengan tempat duduk yang nyaman, di mana pengunjung bisa melihat video dokumentasi sejarah pertambangan batu bara di daerah Sawahlunto.

10. Bagaimana cara mendukung Museum Gudang Ransum?

Anda bisa mendukung Museum Gudang Ransum dengan mengunjunginya dan membeli tiket masuk serta dengan membeli souvenir kerajinan yang ada di galeri.